Tidak dipungkiri, manusia pada
jaman ini sangat membutuhkan listrik, aku pun begitu. Apalagi pas lagi ngerjain
tugas make laptop, tiba-tiba ada peringatkan kalau baterai habis dan kalau lagi
ditempat yang agak jauh dari keramaian pasti sulit sekali diacari yang namanya
colokan listrik. Yup, Coloksn listrik. Colokan listrik sekarang sudah
menjadikan sindrom tersendiri bagi remaja indonesia saat ini. Bagaimana tidak,
banyaknya gadget yang beredar di pasaran dan banyaknya variasi harga gadget
yang ditawarkan mulai dari yang harga kaki lima sampai harga gedongan. Dan bukan
Cuma itu saja, sekarang sindrom anak muda sekarang ini lagi giat-giatnya
menggunakan layanan jejaring sosial dalam bergaul. Dan sekali lagi, untuk
mengakses layanan jejaring tersebut pasti membutuhkan gadget, dan gadget sudah
sangat pasti menggunakan listrik. Nah.. maka dari itu, jika anak remaja saat
ini tidak bisa menemukan Colokan listrik sebagai media penyalur listrik, sudah
sangat dipastikan mereka akan merasa “galau”, “tidak bisa update status”
padahal kadang juga meraka masih sempat-sempatnya mengupdate status disaat
dalam keadaan gawat sekalipun. Contohnya adalah “w4h, Ru5hku k3bk4ran,,
70lon9.. t0lon9...” “b4teray aQyu L0wB4t” sungguh aneh sekali remaja saat ini. Walau
bagaimanapun, ini termasuk salah satu penyakit yang harus disembuhkan. Karena tidak
mereka sendiri yang merasa rugi, tetapi juga orang lain. Misalnya seperti ini:
Sang anak sering update layanan jejaring sosial yang katanya gaul, tetapi hal
itu juga berdampak pada keadaan sosialnya. Dia tidak lagi bisa bergaul secara
nyata dengan orang-orang sekitar(tetangga), dan juga secara tidak langsung
kelamaan berada dilayar gadget juga berpengaruh pada kesehatan dirinya karena
radiasi elektromagnetik. Dan salah satu hal yang paling merugikan adalah naiknya
biaya listrik yang harus ditanggung orang tuanya, karena... alat untuk
mengakses jejaring sosial tersebut menggunakan listrik jadi mereka sering
mencharger gadget mereka.
Dan yang tidak kalah penting juga, Pulsa atau Tarif
Jasa Internet. Jika mereka menggunakan pulsa, pastilah akan diketahui seberapa
banyak biaya yang mereka gunakan mengakses layanan jejaring sosial karena
sekali akses dapat menghabiskan pulsa sekitar 200 rupiah per menit. Dan bayangkan
jika mereka menggunakannya selama kurang lebih 12 jam non stop, jadi sama
dengan 144.000 per hari!
Sudah saatnya kita menahan nafsu
kita untuk selalu update status. Karena secara tidak sadar telah membuat kita
menjadi budak jejaring sosial yang setiap hari hanya selalu berkeluh kesah
disana. Jadi, mana yang kamu pilih, Menjadi pecandu jejaring sosial dengan
segala resikonya atau memilih untuk menggunakannya secara bijak?