Tips membeli brankas ala rionuno (barang bekas/ secondhand)

Tips membeli brankas disini bukan berarti membeli brankas untuk menyimpan uang lho... ini adalah tips untuk membeli barang bekas atau brankas atau secondhand untuk istilah terkenal saat ini. Banyak jenis brankas dijual saat ini mulai dari aksesoris perempuan sampai mobil sekalipun, tetapi untuk mobil sudah sangat umum sob.. (tapi untuk pacar bekas tidak dijual ya... tapi di cari sendiri.. hehe).  Oke brankas sendiri sekarang mudah sekali dijumpai, mulai dari di pinggir jalan sampai ke Mall sekalipun. Bahkan di bandung ada area khusus untuk menjual brankas dan sering disebut sebagai “BaRANg beKas berkualitAS” yaitu di daerah Cikudapateuh dan tempat untuk menjualnyapun sangat mirip sekali dengan distro. Dan untuk kualitas sendiri tidak usah dibayangkan, ada yang kualitas super sampai kualitas teri. Oke kita langsung saja ke topik pembahasan kita pertama saja, inilah beberapa tips membeli brankas ala rionuno:

  • Perhatikan kualitas


Yup, kualitas adalah nomer satu untuk brankas. Memang ini adalah barang bekas pakai, jadi besar kemungkinan kualitasnya tidak sebanding dengan kualitas barang baru. Jika kamu beruntung, kamu bisa mendapatkan brankas yang kualitasnya masih seperti baru. Mungkin pemiliknya yang dulu mempunyai barang yang sama dan yang satunya tidak diperlukan (mirip iklan tokobagus.com di tivi, haha).

  • Perhatikan asal usul brankas


Hal ini penting karena jika kamu tidak tahu asal usulnya, tanpa disadari ternyata itu adalh barang curian (Wah..!! GAWAT!!). hati-hati untuk masalah ini sob.. hal ini harus kamu perhatikan betul. Jangan sampai kamu di tipu oleh penjual atau distributor brankas tersebut. Belilah di tempat yang sudah dipercayai atau yang banyak pembelinya. Walaupun begitu, kehati-hatian dan kewaspadaan harus dijaga. Oh iya, untuk soal brankas besar, misal motor atau mobil perhatikan dulu kelengkapan surat-suratnya sebelum menyerahkan uang karena barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan kecuali ada perjanjian sebelumnya (mirip tulisan di nota.. haha).

  • Jangan sungkan untuk minta nego


Hmm.. harga nego pastilah sangat menarik perhatian orang (rionuno juga begitu lho..). jangan mudah terpengaruh dengan bandrol harga yang sudah ditetapkan pada brankas tersebut. Cobalah untuk menanyakan apakah masih bisa nego atau tidak. Karena posisi brankas tersebut adalah barang bekas pakai. Tetapi, jangan pernah mencobanya jika harganya sudah pas di kantong atau membelinya di distro.

  • Jangan mudah tergiur dengan harga miring


Harga miring? Oh iya..!!! harga miring sudah pasti dambaan semua orang apalagi harga miring tersebut untuk sebuah brankas terkenal. Tapi.. ada tapinya.. perlu diwaspadai seperti point nomer 2 diatas jangan sampai kamu mudah tergiur dengan harga tersebut, jangan-jangan brankas tersebut merupakan barang curian atau penggelapan. Dan juga segera laporkan ke petugas keamanan jika ternyata ada kejanggalan mengenai brankas trsebut, mungkin saja itu adalah barang palsu. Yang dikira brankas merek terkenal ternyata barang imitasi, apalagi buatan China alias made in Chinong (haha.. enggak jadi tampil gaya..).

  • Belilah brankas sesuai kebutuhan


Yah.. ini adalah salah satu hal penting yang harus di perhatikan juga. Karena jika kamu membeli banyak brankas dan ternyata sangat tidak dibutuhkan atau hanya dipakai sekali (Wah.. Parah). Hidup itu tidak boleh boros sob,, walaupun itu uangmu sendiri tetapi masih banyak orang yang tidak bisa membeli barang walaupun brankas sekalipun. Hidup boros itu sangat merugikan, tidak hanya dilarang Tuhan, tetapi juga membuat sesak dirumah. Terutama di tempat penyimpanan barang. Mendingan barang yang tidak digunakan tersebut disewakan ke orang lain atau dijual kembali alias menjadi barang tirthhand (emang ada tirthhand? Adanya kan cuma secondhand?? Haha..).

  • Cek faktor kesehatan brankas.


Lho.. brankasnya dicek kesehatannya? Tentu tidak lah.. maksudnya itu apakah brankas tersebut dapat menularkan suatu jenis penyakit atau tidak, terutama jika brankas tersebut adalah pakaian. Terutama jika pakaian tersebut berasal dari luar negeri yang asal-usulnya ternyata di negeri tersebu sedang terjadi suatu wabah penyakit (Oh No...!!!). dulu sekitar tahun 2009 dinas kesehatan Republik Indonesia (Negara tercinta, hehe..) telah melakukan penelitian dan menguji beberapa sampel pakaian bekas di pasar tanah abang, ternyata pada pakaian berjenis celana jeans dapat menularkan penyakit kulit, bahkan penyakit kelamin. Dan katanya, iang penyakit tersebut tdak mudah dimatikan hanya dengan dicuci saja, tetapi hatus menggunakan cairan desinfektan atau sejenisnya. Hal ini harus sangat diperhatikan terutama penyakit kelamin yang bisa sangat menular ke orang sekitar. Misalnya adalah penyakit keputihan, raja singa, dan yang paling parah adalah kemandulan (semoga tidak menimpaku.. Amin..). Hmm.. parah banget pokoknya perlu penanganan khusu untuk masalah ini. Dan tentu saja, kemungkinan timbulnya penularan penyakit tidak hanya brankas yang berasal luar negeri saja, tetapi ada kemungkinan brankas lokal juga seperti itu. :D

Sekian tips mengenai membeli brankas alias barang bekas alias secondhand alias barang tangan kedua alias apalah kamu menyebutnya (hehe..). semoga tips dari rionuno ini bermanfaat. Ok?  

Sindrom Remaja : Colokan Listrik & Kecanduan Jejaring Sosial



Tidak dipungkiri, manusia pada jaman ini sangat membutuhkan listrik, aku pun begitu. Apalagi pas lagi ngerjain tugas make laptop, tiba-tiba ada peringatkan kalau baterai habis dan kalau lagi ditempat yang agak jauh dari keramaian pasti sulit sekali diacari yang namanya colokan listrik. Yup, Coloksn listrik. Colokan listrik sekarang sudah menjadikan sindrom tersendiri bagi remaja indonesia saat ini. Bagaimana tidak, banyaknya gadget yang beredar di pasaran dan banyaknya variasi harga gadget yang ditawarkan mulai dari yang harga kaki lima sampai harga gedongan. Dan bukan Cuma itu saja, sekarang sindrom anak muda sekarang ini lagi giat-giatnya menggunakan layanan jejaring sosial dalam bergaul. Dan sekali lagi, untuk mengakses layanan jejaring tersebut pasti membutuhkan gadget, dan gadget sudah sangat pasti menggunakan listrik. Nah.. maka dari itu, jika anak remaja saat ini tidak bisa menemukan Colokan listrik sebagai media penyalur listrik, sudah sangat dipastikan mereka akan merasa “galau”, “tidak bisa update status” padahal kadang juga meraka masih sempat-sempatnya mengupdate status disaat dalam keadaan gawat sekalipun. Contohnya adalah “w4h, Ru5hku k3bk4ran,, 70lon9.. t0lon9...” “b4teray aQyu L0wB4t” sungguh aneh sekali remaja saat ini. Walau bagaimanapun, ini termasuk salah satu penyakit yang harus disembuhkan. Karena tidak mereka sendiri yang merasa rugi, tetapi juga orang lain. Misalnya seperti ini: Sang anak sering update layanan jejaring sosial yang katanya gaul, tetapi hal itu juga berdampak pada keadaan sosialnya. Dia tidak lagi bisa bergaul secara nyata dengan orang-orang sekitar(tetangga), dan juga secara tidak langsung kelamaan berada dilayar gadget juga berpengaruh pada kesehatan dirinya karena radiasi elektromagnetik. Dan salah satu hal yang paling merugikan adalah naiknya biaya listrik yang harus ditanggung orang tuanya, karena... alat untuk mengakses jejaring sosial tersebut menggunakan listrik jadi mereka sering mencharger gadget mereka.
 Dan yang tidak kalah penting juga, Pulsa atau Tarif Jasa Internet. Jika mereka menggunakan pulsa, pastilah akan diketahui seberapa banyak biaya yang mereka gunakan mengakses layanan jejaring sosial karena sekali akses dapat menghabiskan pulsa sekitar 200 rupiah per menit. Dan bayangkan jika mereka menggunakannya selama kurang lebih 12 jam non stop, jadi sama dengan 144.000 per hari!

Sudah saatnya kita menahan nafsu kita untuk selalu update status. Karena secara tidak sadar telah membuat kita menjadi budak jejaring sosial yang setiap hari hanya selalu berkeluh kesah disana. Jadi, mana yang kamu pilih, Menjadi pecandu jejaring sosial dengan segala resikonya atau memilih untuk menggunakannya secara bijak?

Image by : Google

Perilaku Bisnis yang Sangat Dianjurkan Rasulullah SAW


Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Perilaku bisnis yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya ialah bisnis yang tidak mengakibatkan kerugian bagi kedua belah pihak yang melakukan kegiatan bisnis.  Salah satu hal yang sangat dianjurkan dalam berbisnis adalah sebagai berikut:

a.      Menggunakan Niat yang Tulus
Niat tulus dalam berbisnis adalah beribadah kepada Allah. Seperti didalam Alquran QS. Al Ankabuut ayat 17 telah dijelaskan, “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; Maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.”
Dari Umar bin Khattab, RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya amal itu dinilai bila disertai denan niat. Dan sesungguhnya masing-masing orang mendapatkan balasan dari perbuatannya sesuai dengan niatnya. (Bukhari dan Muslim). 
b.  Alquran dan Hadist Sebagai Pedoman
Alquran sebagai pedoman manusia, termasuk dlam melakukan bisnis. Didalam Alquran QS. Al Jaatsiyah ayat 20 dijelaskan: “Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
c.       Meneladani Akhlak Rasulullah
Allah SWT memberikan pujian tentang budi pekerti kepada Rasulullah SAW, di dalam Alquran Qs. Al Qalam ayat 4 dijelaskan: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Dan di dalam sebuah riwayat tentang Rasulullah juga dijelaskan,
Said bin Hisyam berkata, “Aku datang menemui Aisyah ra., lalu aku bertanya kepadanya tentang Akhlak Rasulullah SAW.”
Maka Aisyah menjawab, “Tidakkah engkau membaca Alquran?”
Aku menjawab, “Ya.”
Aisyah berkata, “Akhlak Rasululah SAW adalah Alquran”.[1]
d.      Melakukan jual-beli yang halal
Allah telah melarang segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur haram, contohnya adalah riba. Didalam Alquran Allah menjelaskan: “orang-orang yang Makan (mengambil) riba[2] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[3]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[4] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Jadi riba itu haram hukumnya, dan Allah dan Rasul-Nya telah melarang riba. Karena riba hanya akan mendatangkan kerugian bagi kedua belah pihak pelaku ekonomi.




[1] Imam Ghazali, Mukhtasar Ihya’ Ulumuddin, (Jakarta: Pustaka Amani, 1995) hal. 148
[2] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya.
[3] Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[4] Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.

Sekian dan Semoga Artikel Ini Bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Waroh Matullahi Wabarokatuh

Image by: Republika.co.id

Pembagian Warisan Budaya di Indonesia

Bismillahirrohmanirrohim
Indonesia memiliki banyak warisan budaya, ada yang kelas mendunia ada juga yang hanya sampai kelas lokal saja. Banyak yang tahu bahwa salah satu "world heritage" atau warisan dunia di Indonesia adalah Borobudur. Namun, warisan budaya Indonesia tidak hanya itu saja. maka dari itu untuk mempermudah pengenalan warisan budaya Indonesia tersebut, maka perlu dibagi menjadi beberapa kelas. 

Kelas Pertama atau Kelas A
Kelas pertama adalah World Heritage atau Warisan Dunia. Salah satu contoh Warisan Dunia di Indonesia adalah:
Borobudur. Borobudur merupakan Warisan Budaya Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 1991. Borobudur merupakan Candi Buddha yang dibangun oleh Dinasti Syailendra di Jawa pada Abad 8 SM dan 9 SM. 





Kelas Kedua atau Kelas B
 Untuk Kelas B adalah National Heritage atau Warisan Nasional. Warisan Nasional adalah warisan budaya yang luang lingkupnya hanya sampai batas nasional saja. Contoh dari Warisan Nasional adalah: 
Masjid Gedhe Mataram. Merupakan masjid tertua di Jogjakarta, bahkan lebih tua dari keraton Jogja sekalipun. Masjid ini memiliki arsitektur Hindu Majapahit dan dibangun pada tahun 1604 oleh raja Mataram Islam pertama yaitu Sultan Agung. 






Kelas Ketiga atau Kelas C
Kelas C yaitu berada pada kelas Province Heritage, yaitu warisan budaya yang ruang lingkupnya hanya sampai batas provinsi saja. Contohnya adalah:
Monumen Suryo. Merupakan monumen yang dibangun untuk memperingati jasa Gubernur pertama Jawa timur yaitu Gubernur Suryo. Gubernur Suryo meninggal dalam insiden kerusuhan komunis pada tahun 1948. 









Kelas Keempat atau Kelas D
Yaitu kelas terakhir pada pembagian kelas Warisan Budaya, yaitu Local Heritage atau warisan budaya lokal. warisan budaya ini ruang lingkupnya hanya sebatas lokal dari warisan budaya tersebut berada. Contohnya adalah:
Ukir Gebyok Kudus. Ukir Gebyok Kudus sudah berkembang lama di kota kudus. ukiran ini merupakan salah satu jenis seni ukir untuk dekorasi rumah. Ukiran ini termasuk ukiran halus dan berharga sangat mahal. 









Image By: Google